Jakarta, Dalam rangka memperingati hari lahirnya ke-2 tahun, Provinsi Papua Barat Daya (PBD) gelar Papua Barat Daya Investment Year 2024 Forum & Expo. Kegiatan yang berlangsung di Nareswara Room, Gedung Smesco Jakarta pada tanggal 11 – 12 Desember 2024 tersebut dibuka resmi oleh Wamendagri Ribka Haluk dan dihadiri oleh Pj Gubernur PBD Mohammad Musa’ad pada Rabu (11/12/2024).
Papua Barat Daya Investment Year 2024 Forum & Expo memiliki tujuan antara lain, pertama memperkenalkan kembali keberadaan provinsi Papua Barat Daya yang baru lahir dua tahun lalu namun dianugerahi Tuhan dengan potensi yang luar biasa mulai dari hutan, laut, bawah laut, tambang dan bahkan udaranya.
Ditemui di sela-sela acara Papua Barat Daya Investment 2024e, Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat Daya Absalom Solossa, S. Pi., MM., mengatakan dari Provinsi Papua Barat Daya menampilkan produk produk olahan turunan asal ikan seperti abon, cumi, ikan asin, ikan teri dan lainnya. UMKM banyak dihasilkan dari orang asli Papua. Yang kita bawa dalam bentuk sampelnya aja, imbuhnya.
Yang perlu diprioritaskan adalah modal dan pasar. Semua bahan baku bisa dihasilkan dari bumi Papua. Mau ikan, udang, kepiting dan turunannya ada semua. Diharapkan ada investor yang menanamkan modalnya sehingga akses modal dan akses pasar lebih mudah. Dan pelaku usaha kita siap mengirimkan hasil usahanya, ucap Absalom Solossa di Jakarta, Rabu (11/12/24).
Selain dari perikanan Papua Barat Daya juga menghasilkan sawit dan produk turunannya serta hasil hasil pertanian kacang tanah. Untuk SDM belum optimal dibutuhkan dari investor untuk memberikan pendampingan. Sumber ikan kita melimpah dan tidak perlu melaut jauh-jauh, bebernya.
Dengan adanya Papua Barat Daya investment 2024 ini dapat memberikan akses konektivitas antara pemilik modal warga masyarakat. Ada jaminan keamanan, perizinan Pemprov dan jajarannya siap mendukung, pungkasnya.
Kegiatan ini juga dapat menjadi wadah kolaborasi dan membangun jaringan dengan berbagai stakeholder seperti Konsulat Ekonomi dn Dagang Kedutaan Besar negara sahabat, Kantor Dagang Asing, Kamar Dagang Asing Berbagai Asosiasi Bisnis dan Industri Dalam Negeri serta undangan beberapa Pemerintah Daerah di Indonesia, tutupnya.