Belitung , Ratusan anggota Kelompok Tani Desa Pelepak Pute turun ke lapangan menggelar aksi damai dan terukur di titik utama akses kebun milik PT Rebinmas Jaya, sebagai bentuk protes keras terhadap perusahaan yang telah mengingkari komitmen dan kewajiban hukumnya terkait kerja sama perkebunan plasma di Pelepak Pute, Jum’at (25/04/25).
Aksi ini berlangsung dengan pengawalan aparat dan dukungan penuh dari Pemerintah Desa Pelepak Pute. Sudah terlalu lama masyarakat menahan diri. Sudah lebih dari 30 tahun menunggu kebun plasma yang dijanjikan. PT Rebinmas Jaya telah berulang kali menyatakan komitmen untuk membangun kebun plasma melalui berbagai pertemuan resmi di Kantor Desa, Kecamatan, hingga forum mediasi. Namun setelah hampir delapan bulan berlalu, tidak ada satu pun bukti nyata di lapangan.
Ketua Kelompok Tani dalam orasinya menegaskan: “Kami sudah bersabar. Tapi kesabaran kami ada batasnya. Plasma bukan belas kasihan, plasma adalah hak kami. Jika perusahaan terus menolak, berarti mereka telah melawan hukum dan melawan rakyat”.
Tuntutan masyarakat Realisasi segera kebun plasma untuk masyarakat Desa Pelepak Pute; – Transparansi penuh atas peta lahan dan status kemitraan; – segera untuk membuat kesepakatan kerjasama antara kedua pihak. Aksi berlangsung tertib dan damai, Jika PT Rebinmas Jaya terus berkeras tidak melaksanakan kewajibannya, maka masyarakat akan menempuh jalur hukum dan politik.
Kami akan menyerahkan bukti-bukti lengkap pelanggaran ini kepada Bupati Belitung. Dan jika Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung tidak bertindak tegas, kami siap membawa persoalan ini langsung ke Bapak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Kami akan mendesak agar izin usaha PT. Rebinmas Jaya dicabut, karena tidak pantas ada perusahaan yang mengeruk kekayaan alam tapi mengabaikan hak-hak rakyat tegas peserta aksi.
Kami ingatkan, Negara ini adalah Negara Hukum. Dan dalam Negara Hukum, siapa pun yang melanggar sekecil apa pun harus ditindak, ungkap peserta aksi.
Kelompok Tani Desa Pelepak Pute akan terus menuntut hak mereka, sampai plasma benar-benar dibangun, bukan hanya janji, tapi nyata di lapangan, pungkasnya.