Berita  

Poin Penting yang Ingin Dicapai lewat Konferensi Musik Indonesia 2025

Avatar photo
banner 120x600

JAKARTA – Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 yang resmi dibuka di Jakarta kemarin, Rabu, 8 Oktober, akan membahas banyak hal mengenai tantangan yang dihadapi ekosistem musik di Indonesia.

Adapun konferensi ini menjadi tempat berkumpulnya seluruh stakeholder musik untuk mendiskusikan banyak hal demi mewujudkan musik Indonesia yang lebih baik di masa mendatang.

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon dalam pidato pembukaan KMI 2025, menjabarkan beberapa poin penting yang ingin dicapai.

“Melalui KMI 2025 ini kita ingin memastikan, yang Pertama, musik mampu menjadi salah satu infrastruktur kebudayaan yang kokoh dan penggerak ekonomi berkelanjutan,” kata Fadli di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta, Rabu.

“Kedua, terbangunnya kolaborasi lintas kementerian dan lembaga agar kebijakan musik berpihak pada para pelaku,” sambungnya.

“Ketiga, tercipta diplomasi budaya Indonesia yang berhasil melalui musik dari jalur lokal ke panggung global,” tambah Fadli lagi.

Pada poin ketika, kata Fadli, apa yang ingin dicapai, sejalan dengan Kementerian Kebudayaan yang kini mengupayakan kebudayaan Indonesia yang lebih dikenal di panggung internasional melalui manajemen talenta nasional bidang seni budaya.

“Selain itu, ada amanat konstitusi yang selalu saya kutip di berbagai tempat, Pasal 32 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945, bunyinya adalah: ‘Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya’,” ujar Fadli.

“Jadi, ada perintah konstitusi, negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia. Bukan hanya di Indonesia saja, tapi di tengah peradaban dunia,” tegasnya.

Lebih lanjut, Fadli melihat besarnya potensi musik sebagai soft power. “Dan sebagai soft power ini, kita berharap dari para musisi, para komponis, dan mereka yang bergerak di industri musik bisa membawa musik Indonesia semakin terlihat di kancah internasional,” katanya.

“Terakhir, saya kira melalui tema ‘Satu Nada Dasar’, mari kita terus perkuat komitmen, memperluas kerja sama, memastikan bahwa musik Indonesia terus hidup di panggung nasional, di ruang digital, dan di hati masyarakat dunia,” pungkas Fadli Zon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *